Triple Boot – Linux Mint 17 | Kali Linux | Windows 8.1

TripleBoot

Halo selamat pagi menjelang siang menjelang malam hhehe .. Setelah akhir pekan kemarin agak sedikit hectic dengan peristiwa-peristiwa butterfly effect XD, kali ini saya akan sharing tutorial mengenai triple boot :

  • Linux Mint 17 (RC)
  • Kali Linux
  • Windows 8.1

Linux Mint adalah distro Linux yang dikembangkan pada tahun 2006 dan berbasis Ubuntu. Saat ini Linux Mint berada di peringkat ke-4 sebagai Sistem Operasi yang paling banyak digunakan di dunia, di bawah Microsoft Windows, Apple Macintosh, dan Ubuntu.

Kali Linux adalah distro Linux yang dikembangkan oleh Offensive Security dimana penggunaannya dikhususkan untuk kegiatan penetration testing dan digital forensics. Kali Linux merupakan pengembangan dari Backtrack yang dirilis pada Desember 2012 dan berbasis Debian.

Windows 8.1 adalah perkembangan dari Windows 7. Dirilis pada Agustus 2013.

1. Konsep Triple Boot

Triple Boot adalah tiga Sistem Operasi yang diinstall pada satu komputer, baik itu pada tiga hard disk yang terpisah atau satu hard disk yang dipartisi. User kemudian dapat memilih Sistem Operasi yang akan digunakan saat komputer dinyalakan.

Pada tutorial ini, saya akan membuat triple boot dengan satu hard disk yang dipartisi menggunakan tipe partisi MBR (BIOS). Jika teman-teman belum begitu mengenal mengenai tipe partisi, ada baiknya untuk melihat postingan saya mengenai partisi dan bootloader.

Saya akan menginstall bootloader (GRUB) dari Linux Mint di MBR yang berfungsi sebagai bootloader Mint dan Kali, dan juga bertugas melakukan chainloading bootloader Windows.

  • GRUB  –> bootloader Mint & Kali
  • GRUB  –> chainloading –> bootloader Windows

Jika karena beberapa sebab file bootloader pada MBR rusak, maka kita tidak akan bisa booting ke dalam Sistem Operasi manapun. Jika hal ini terjadi, kita bisa menggunakan live CD Linux untuk memperbaikinya.

2. Persiapan Installer

Burning file ISO ke DVD dengan aplikasi burner kesayangan anda hehe .. saya sendiri menggunakan aplikasi “K3b”.

*Note : Linux Mint 17 pada saat postingan ini dipublish masih dalam tahap Release Candidate (RC). Mate & Cinnamon hanya berbeda pada desktop environment. Anda bisa memilih salah satu edisi yang diinginkan.

3. System Requirement

  • Linux Mint 17 Cinnamon & Mate :
  1. x86 processor (Linux Mint 64-bit harus digunakan pada processor 64-bit. Linux Mint 32-bit bisa digunakan pada processor 32-bit atau 64-bit)
  2. 5 GB free space
  3. 512 MB RAM
  4. Graphics Card yang support resolusi 800×600
  5. CD/DVD drive atau port USB
  • Kali Linux
  1. 10 GB free space
  2. 512 MB RAM
  3. CD/DVD drive atau port USB
  • Windows 8.1
  1. 16 GB free space (32-bit) | 20 GB free space (64-bit)
  2. 1 GB RAM (32-bit) | 2 GB RAM (64-bit)
  3. Graphics Card yang support directX 9
  4. CD/DVD drive atau port USB

*Note : Disini saya menggunakan versi 64-bit dari semua Sistem Operasi yang akan diinstall.

4. Proses Partisi dan Instalasi Windows

Pada postingan ini saya melakukan clean install. Artinya hard disk dalam keadaan kosong / belum dipartisi sama sekali. Urutan instalasi Sistem Operasi adalah : Windows –> Mint –> Kali. Pastikan DVD drive berada di posisi pertama boot order pada BIOS.

boot_order

  • Nyalakan komputer lalu masukkan DVD Windows ke dalam DVD drive.
  • Akan muncul pesan “press any key to boot from CD or DVD …” lalu tekan ENTER. Setelah itu menu instalasi Windows akan muncul.
  • Pilih opsi bahasa yang diinginkan.
  • Pilih “Install Windows“.
  • Masukkan product kecy Windows.
  • Luangkan sedikit waktu untuk membaca license term. Jika anda setuju centang “i accept the license terms” lalu klik “Next”.
  • Pilih opsi “custom” pada pilihan tipe instalasi.
  • Berikutnya akan muncul opsi pengaturan partisi. Disini saya membuat tiga partisi. Partisi pertama (primary) untuk partisi “system reserved” (partisi bootloader Windows yang otomatis dibuat oleh proses instalasi). Partisi kedua (extended) untuk partisi Linux Mint dan Kali Linux. Partisi ketiga (primary) untuk partisi Windows.
  • Membuat partisi kedua (extended) : Pilih drive unallocated space” kemudian pilih opsi “New” lalu tentukan kapasitas yang diinginkan. Karena kapasitas hard disk saya 470 GB, saya membuat partisi ini sebesar 315.4 GB. Setelah itu pilih opsi “Extend“.
  • Membuat partisi ketiga (primary) : Pilih drive unallocated space” kemudian pilih opsi “New” lalu tentukan kapasitas yang diinginkan. Disini saya menggunakan semua sisa space yang ada.
  • partisiwindows
  • Ingat baik-baik label dan kapasitas setiap partisi yang ada.
  • Setelah pembagian partisi selesai, pilih partisi ketiga (partisi Windows) lalu klik “Next” dan proses instalasi Windows akan dimulai.
  • Setelah instalasi selesai, komputer akan boot ke dalam Windows.

5. Proses Partisi dan Instalasi Linux Mint

  • Masukkan DVD Linux Mint ke dalam DVD drive lalu restart komputer.
  • Setelah beberapa saat akan muncul menu live DVD Linux Mint. Seperti kebanyakan distro Linux lainnya, Linux Mint menyediakan live DVD sehingga kita bisa mencoba Sistem Operasi terlebih dahulu sebelum melakukan instalasi pada hard disk. Pilih opsi pertama “Start Linux Mint Cinnamon 64-bit“.
  • Double-click simbol DVD dengan label “Install Linux Mint“.
  • Pilih bahasa yang diinginkan lalu klik “Continue“.
  • Pilih koneksi internet yang diinginkan (koneksi internet bersifat optional) lalu klik “Connect“.
  • Klik “Continue“.
  • Pilih opsi “Something else” pada pilihan tipe instalasi lalu klik “Continue” untuk melakukan pembagian partisi.
  • Partisi dengan format “NTFS” adalah partisi yang digunakan Windows. Jangan mengubah atau menghapus partisi tersebut (“/dev/sda1” untuk “system reserved“, “/dev/sda3” untuk partisi sistem Windows).
  • Pilih partisi extended (“/dev/sda2“) lalu klik simbol “” untuk menghapus partisi. Selanjutnya adalah proses membuat tiga partisi dengan urutan : partisi “swap” –> partisi “/” –> partisi “/home”.
  • Membuat partisi “swap” : Pilih free space lalu klik simbol “+” untuk membuat partisi. Setelah itu tentukan kapasitas yang diinginkan, karena RAM komputer saya 2 GB maka saya membuat partisi “swap” sebesar 4 GB. Kemudian pilih opsi “logical” untuk tipe partisi dan “beginning of this space” untuk lokasi partisi. Setelah itu pilih “swap area” untuk pilihan “use as“. Klik “OK”.
  • Partisi “swap” mempunyai label “/dev/sda5”.
  • Membuat partisi “/” : Pilih free space lalu klik simbol “+” untuk membuat partisi. Setelah itu tentukan kapasitas yang diinginkan. Disini saya membuat partisi “/” sebesar 20 GB. Kemudian pilih opsi “logical” untuk tipe partisi dan “beginning of this space” untuk lokasi partisi. Setelah itu pilih “Ext4 journaling file system” untuk pilihan “use as“, kemudian pilih “/” untuk pilihan “Mount point“. Klik “OK”.
  • Partisi “/” mempunyai label “/dev/sda6”.
  • Membuat partisi “/home” : Pilih free space lalu klik simbol “+” untuk membuat partisi. Setelah itu tentukan kapasitas yang diinginkan. Disini saya membuat partisi “/home” sebesar 200 GB. Kemudian pilih opsi “logical” untuk tipe partisi dan “beginning of this space” untuk lokasi partisi. Setelah itu pilih “Ext4 journaling file system” untuk pilihan “use as“, kemudian pilih “/home” untuk pilihan “Mount point“. Klik “OK”.
  • Partisi “/home” mempunyai label “/dev/sda7”.
  • PartisiMint
  • Untuk pilihan “Device for boot loader installation“, pilih “/dev/sda” (bukan “/dev/sda1” atau “/dev/sda2” dst.). Dengan opsi ini artinya bootloader (GRUB) akan diinstall di MBR.
  • bootloaderMBR
  • Setelah pembagian partisi selesai, klik “Install Now” dan proses instalasi Linux Mint akan dimulai.
  • Setelah instalasi selesai, komputer secara otomatis akan langsung masuk ke dalam Linux Mint. Ini bukan berarti Windows hilang tetapi bootloader Windows tertimpa oleh bootloader Linux Mint (GRUB) sehingga kita tidak bisa masuk ke dalam Windows. GRUB harus di-update secara manual agar bisa mendeteksi bootloader Windows yang kemudian akan di chainloading sehingga kita bisa masuk ke dalam Windows.
  • Desktop
  • Buka terminal (Ctrl + Alt + T) dan eksekusi command : “sudo update-grub“.
  • updateGRUB1
  • Sekarang GRUB sudah mendeteksi bootloader Windows. Ketika komputer booting akan muncul menu GRUB untuk memilih Sistem Operasi. Restart komputer untuk mencoba masuk ke dalam Windows.

6. Proses Partisi dan Instalasi Kali Linux

  • Masukkan DVD Kali ke dalam DVD drive lalu restart komputer.
  • Setelah beberapa saat akan muncul menu instalasi Kali. Pilih opsi “Graphical install“.
  • MenuAwal
  • Pilih bahasa yang diinginkan lalu klik “Continue“.
  • Pilih lokasi (negara) lalu klik “Continue“.
  • Pilih lokasi (continent) lalu klik “Continue“. (pilihan ini akan muncul jika sebelumnya kita memilih “other“).
  • Pilih lokasi (negara) lalu klik “Continue“.
  • Pilih locale settings (default : en_US.UTF-8) lalu klik “Continue“.
  • Pilih konfigurasi keyboard (default : American English) lalu klik “Continue“.
  • Tentukan hostname lalu klik “Continue“.
  • Tentukan nama domain lalu klik “Continue“.
  • Tentukan password root (jika kita tidak ingin menggunakan password, maka user yang akan dibuat nanti adalah user dengan hak akses biasa (non-root) sehingga ketika bekerja dengan program yang membutuhkan hak akses root, user harus menggunakan command sudo“).
  • Pilih zona waktu (time zone) lalu klik “Continue“.
  • Pilih “Manual” pada pilihan partisi lalu klik “Continue“. Untuk instalasi Kali Linux saya hanya menggunakan dua partisi (“/” dan “swap”).
  • Partisi dengan format “NTFS” (“/dev/sda1”, “/dev/sda3”) adalah partisi yang digunakan Windows. Jangan mengubah atau menghapus partisi tersebut.
  • Partisi “/dev/sda5”, “/dev/sda6”, “/dev/sda7” adalah partisi yang digunakan Linux Mint. Jangan mengubah atau menghapus partisi tersebut.
  • Membuat partisi “/” : Pilih free space lalu klik “Continue” kemudian pilih “Create a new partition“. Setelah itu tentukan kapasitas yang diinginkan. Disini saya membuat partisi “/” sebesar 100 GB. Kemudian pilih opsi “logical” untuk tipe partisi lalu klik “Continue“. Berikutnya pilih opsi “Beginning” untuk lokasi partisi. Setelah itu pilih “Ext4 journaling file system” untuk pilihan “use as“, kemudian pilih “/” untuk pilihan “Mount point“. Berikutnya pilih “Done setting up the partition” lalu klik “Continue“.
  • Partisi “/” mempunyai label “/dev/sda8”.
  • Membuat partisi “swap” : Pilih free space lalu klik “Continue” kemudian pilih “Create a new partition“. Setelah itu tentukan kapasitas yang diinginkan. Disini saya membuat partisi “swap” sebesar 4 GB. Kemudian pilih opsi “logical” untuk tipe partisi lalu klik “Continue“. Berikutnya pilih opsi “Beginning” untuk lokasi partisi. Setelah itu pilih “swap area” untuk pilihan “use as“. Kemudian pilih “Done setting up the partition” lalu klik “Continue“.
  • Partisi “swap” mempunyai label “/dev/sda9”.
  • partisiselesai
  • Setelah pembagian partisi selesai, pilih “Finish partitioning and write changes to disk” lalu klik “Continue“.
  • Berikutnya akan muncul overview perubahan yang akan dilakukan pada partisi. Jika sudah sesuai dengan keinginan kita, pilih “Yes” lalu klik “Continue“. Proses instalasi Kali Linux akan dimulai.
  • Berikutnya akan muncul pilihan “Network Mirror” untuk menambahkan repository Kali Linux pada sistem. Pilih opsi “Yes“.
  • Proses terakhir adalah instalasi GRUB. Proses instalasi akan membaca semua bootloader yang ada pada semua partisi dan secara default akan memasang GRUB di MBR (artinya akan menimpa GRUB Linux Mint yang lebih dulu dipasang). Pilih opsi “No” lalu klik “Continue“.
  • Setelah itu proses instalasi akan meminta kita menentukan partisi yang akan dipasang GRUB. Pilih partisi “/” (“/dev/sda8“).
  • Setelah instalasi selesai, restart komputer kemudian masuk ke dalam Linux Mint. Berikutnya buka terminal dan eksekusi command sudo update-grub” untuk mendeteksi bootloader Kali Linux yang berada di partisi “/dev/sda8”.
  • updateGRUB2
  • Sekarang GRUB sudah mendeteksi bootloader Kali Linux. Restart komputer untuk mencoba masuk ke dalam Kali Linux.
  • desktop

7. Konfigurasi GRUB

GRUBmenu

Setelah memastikan semua Sistem Operasi dapat booting dengan normal. Maka pekerjaan tambahan berikutnya yang bisa dilakukan adalah mengatur konfigurasi GRUB (GRUB yang digunakan secara default pada distro Linux modern -termasuk yang baru saja diinstall adalah GRUB2). Konfigurasi yang dimaksud adalah seperti :

  • Mengganti urutan Sistem Operasi
  • Menentukan Sistem Operasi default yang akan booting
  • Mengganti nama Sistem Operasi yang ditampilkan
  • Menyembunyikan menu Memory test
  • Menyembunyikan menu Recovery mode
  • Mengganti batas waktu pemilihan Sistem Operasi
  • Memodifikasi background dan font yang digunakan

Untuk pemahaman konsep dan penjelasan yang detail bisa dilihat di ubuntu.com.

Untuk versi praktisnya kita bisa menggunakan aplikasi “Grub Customizer“.

GrubCustomizer

Untuk menggunakannya eksekusi command berikut :

  • sudo add-apt-repository ppa:danielrichter2007/grub-customizer
  • sudo apt-get update
  • sudo apt-get install grub-customizer

Setelah terinstall, kita bisa melakukan modifikasi GRUB seperti yang dituliskan di atas.

8. Modifikasi Tampilan Menu Booting dengan BURG

BURG (Brand-new Universal loadeR from GRUB) adalah bootloader Linux yang fungsinya sama dengan GRUB dan bootloader Linux lainnya yang berbasis GRUB. Jika menu GRUB ditampilkan dengan teks, menu BURG dapat ditampilkan dengan teks dan gambar.

Untuk menggunakan BURG, eksekusi command berikut :

  • sudo add-apt-repository ppa:n-muench/burg
  • sudo apt-get update
  • sudo apt-get install burg burg-themes
  • sudo burg-install /dev/sda
  • sudo update-burg

sudoupdateburg

*Note : Saat melakukan instalasi BURG akan muncul window untuk membaca pengaturan GRUB yang sudah ada. 

Untuk melakukan konfigurasi BURG melalui terminal, eksekusi command berikut :

  • sudo burg-emu

TripleBoot

Gambar di atas adalah screenshot dari menu booting yang dibuat dengan BURG.

Nah, mungkin seperti itu kira-kira postingan saya kali ini. Mohon maav bila ada kesalahan, saran-saran sangat diterima karena saya juga masih seorang newbie 😀 ..

Thx !

Reference : ubuntu.com | ubuntuhandbook.org | linuxmint.com | kali.org | microsoft.com


Posted

in

by

Tags:

Comments

22 tanggapan untuk “Triple Boot – Linux Mint 17 | Kali Linux | Windows 8.1”

  1. zoelgates Avatar
    zoelgates

    sangat bermanfaat sekali, terima kasih 😀

    Suka

    1. boni octavianus Avatar

      terimakasih untuk kunjungannya ^^

      Suka

  2. ndre Avatar
    ndre

    gan ,gw pake win8.1 , kali dan ubuntu, tp setelah instal semua ga bisa masuk ke windowsnya gan, grup nya gw pake ubuntu punya, udah update grup juga, setiap mau masuk ke windowsnya selalu error,,tolong pencerahanya gan,,

    Suka

    1. boni octavianus Avatar

      error’nya gmn ya gan ? apa ada pesan errornya ?

      Suka

      1. ndre Avatar
        ndre

        kalau gw pilih windows ada tulisan error:no such device : 52C0345A73EB01BA6 , setelah itu windos failed to start
        1insert disc
        2pilih bahasanya
        3clik repair komputermu.

        Suka

        1. boni octavianus Avatar

          saran saya coba diperbaiki pake ‘boot repair’ gan.
          *link boot repair :
          https://help.ubuntu.com/community/Boot-Repair

          coba execute command ini via terminal os linux agan :

          sudo add-apt-repository ppa:yannubuntu/boot-repair
          sudo apt-get update
          sudo apt-get install -y boot-repair && boot-repair

          setelah itu buka program boot repairnya, n pilih ‘recommended repair’, lalu restart pc setelah proses repair beres.

          kalau masih error juga, coba repair bootloader windows via DVD windows di menu ‘repair computer’ (boot dari DVD windows -> repair computer) :

          klik repair computer > troubleshoot > advance option > command prompt >
          *ketik :
          bootrec /fixmbr
          bootrec /fixboot
          bootrec /scanos
          bootrec /rebuildbcd
          *restart pc

          setelah itu ‘sudo update-grub’ dari os linuxnya

          semoga sukses gan

          Suka

  3. fikar Avatar

    gan izin share

    Suka

  4. Aldi Nurhidayat Avatar

    itu icon kali linux nya dapat dmn gan?

    Suka

    1. boni octavianus Avatar

      itu download gan, terus di copy ke direktori burg nya manual hehe

      Suka

  5. Aldi Nurhidayat Avatar

    Icon Kali Linux nya dapat dmn gan?

    Suka

    1. boni octavianus Avatar

      terimakasih untuk kunjungannya 🙂

      saya cari di internet, kemudian dicopy secara manual hehe

      Suka

  6. Yoga Avatar
    Yoga

    Klau Buat W10, linux, linux bs gk gan?

    Suka

  7. Yoga Avatar
    Yoga

    Kalau buat W10, linux, linux bs gk gan?

    Suka

    1. boni octavianus Avatar

      Thanks untuk kunjungannya gan, untuk Windows 10 saya belum pernah coba install, tp seharusnya lebih kurang sama proses installnya seperti dengan menggunakan Windows 8. Mungkin kalau ternyata ada perbedaan boleh dishare disini gan 🙂

      Suka

      1. Yoga Avatar
        Yoga

        Beda gan, pertama sy ikuti tutor agan,
        Dgn tidak install GRUB pd instalasi OS ketiga, ternyata gk bs booting (error).

        Kmd sy coba install lg OS ketiga termasuk GRUB, dgn menimpa GRUB OS kedua, ternyata berhasil. Jd urutan OSnya, Linux, W10, Linux.

        Suka

        1. boni octavianus Avatar

          thanks gan sharingnya 🙂 ternyata ada perbedaan ya kalau menggunakan Win 10

          Suka

  8. Putu Winata Sindu Avatar

    gan itu nama tema burgnya ap?

    Suka

  9. Putu Winata Sindu Avatar

    gan nama tema burgnya ap ?

    Suka

    1. boni octavianus Avatar

      itu temanya bikin sendiri gan 🙂 dimasukkin ke direktori burg nya

      Suka

  10. icat Avatar

    Mas saya ikuti cara ini dan berhasil. Pertanyaan saya sekarang konfigurasi nya win 10, ubuntu, kali linux. Kalo saya pengen Uninstall kali linux nya, saya mau ganti jadi Linux mint caranya gimana?

    Suka

  11. Wong Cilik Avatar

    Makasih gan ane coba.

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.