こんにちは 。*mudah-mudahan waktu postingan ini dipublish masih ada sisa tenaga buat ngedaki haha restless, cheerful, charming tenacity 😀 hahaha
So kali ini ceritanya mau share tentang 12 hal yang biasanya dialami sama Android developer di kehidupan sehari2, but semua ini cuma personal experience pribadi aja yang dirasa terjadi juga sama orang lain hhehe, so here’s the story !
1. Ditanya tentang Smartphone
Biasanya suka ada yang bertanya tentang Smartphone, baik itu merk HP, trouble ataupun fitur seperti kamera, speaker dll. Nah kalo udah gini biasanya cuma geleng-geleng kepala sambil bilang “duh kurang tau tuh..” haha. Yah kita emang bikin aplikasi Android tapi kita ngga begitu tau daleman Smartphone kaya kamera, speaker dan hal-hal yang ngga begitu erat kaitannya dengan software.
2. Banyak aplikasi tes di HP
Yup biasanya ada banyak aplikasi tes di dalam HP, seperti “VolleyTest”, atau “MaterialDesignDemo” dll. , n aplikasi BBM, Path, Line adanya di halaman paling belakang menu menanti notifikasi dan update dari Play Store hahaha.
3. Build gradle lama
Sebagian besar Android dev. kemungkinan besar sudah migrasi ke Android Studio. And di IDE pabrikan Intelij ini build systemnya menggunakan Gradle. Nah biasanya ketika build n run aplikasi yang jumlah filenya banyak, si gradle ini bisa ngabisin waktu 2-4 menit haha. Kebayang ada berapa menit yang kebuang untuk build n run ketika lagi debugging aplikasi yang banyak file n library nya 😀
4. Lelaki bertopi
Di Android Studio fitur autocomplete’nya memang sangat membantu, tetapi harus dibayar dengan performa IDE yang menjadi sedikit lambat. Fitur autocomplete + correction ini bisa diatur dengan opsi simbol lelaki bertopi di sudut bawah kanan IDE. Tetapi kadang walaupun fitur ini sudah dimatikan, dia tiba-tiba menjadi aktif kembali, n alhasil performa IDE jadi melambat hehe.
5. Android Arsenal
Open source memang mempunyai keuntungan yang besar, salah satunya adalah kehadiran banyak library yang bisa membantu proses development, seperti beberapa library terkenal : Volley, Retrofit, Glide dll.. Android Arsenal mungkin menjadi salah satu website tujuan pertama ketika sedang mencari library 🙂
6. “It works for me…”
Programming memang bukan hanya sebatas kemampuan logika dan mendesain aplikasi, walaupun sebagian besar effort tercurah di situ. Terkadang faktor-faktor seperti hardware dan sistem operasi juga menentukan perilaku aplikasi android yang kita buat. Nah biasanya ketika lagi mampir ke Stackoverflow untuk mencari pencerahan, sering ada komentar seperti “it works for me bla..bla..bla..”, atau “in my case it works, i use bla..bla..bla..”. Yup perkembangan Android bisa dikatakan sangat cepat, terkadang beberapa class berjalan dengan baik di versi OS dan hardware tertentu saja, dan kurang begitu baik malah mungkin tidak bekerja sama sekali di versi OS dan hardware yang lainnya.
7. Comment or Delete
Sebenarnya poin ini tidak terbatas untuk Android saja, but untuk semua pemrograman pada umumnya. Kadang merasa galau untuk menghapus code atau dicomment dulu untuk sementara, siapa tau nanti kepake hahaha.
8. Lupa upgrade versi database
Untuk aplikasi yang menggunakan database, maka SQLite lah yang akan digunakan. Tetapi biasanya sering lupa untuk menaikkan nomor versi database ketika melakukan perubahan tabel atau kolom. Akibatnya ketika dirun, aplikasi tidak menunjukkan perubahan yang signifikan atau mungkin crash 😦
9. Lupa tulis Activity di Manifest
Kadang kita membuat satu Activity dari awal hingga selesai, maksudnya kita membuat semua method dan object-object dan setelah selesai semua kita melakukan build n run. Eh ternyata ketika di run aplikasi crash, n taunya kita lupa menulis nama Activity di Manifest 😀
10. JSON please…
Ketika aplikasi yang kita buat mempunyai fitur untuk mengambil / mengirim data dari dan ke internet, maka kita akan menggunakan web service. Biasanya yang digunakan adalah REST API. Nah disini kemungkinan besar kita lebih memilih format JSON dibandingkan dengan XML. Format JSON akan lebih mudah digunakan dengan bantuan Volley dan GSON, walaupun untuk XML kita juga bisa menggunakan Volley dan SimpleXML. But if there is JSON, why XML ? hehehe.
11. Koleksi Smartphone di Genymotion
Beberapa orang mengatakan proses development aplikasi Android membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan membuat aplikasi untuk platform lainnya seperti iOS. Well salah satu alasannya adalah Smartphone dengan OS Android diproduksi oleh banyak perusahaan, seperti Samsung, Sony, LG dll. dimana setiap perusahaan mempunyai standarnya masing-masing untuk produknya. Tidak seperti iPhone yang hanya dibuat oleh Apple saja. Alhasil kemungkinan besar setiap aplikasi Android mempunyai perilaku yang berbeda di setiap Smartphone yang berbeda. Selain itu ukuran layar Smartphone Android lebih bervariatif bila dibandingkan dengan iPhone. Oleh karena itu proses testing aplikasi Android membutuhkan waktu yang lebih lama daripada aplikasi iOS. That’s being said daripada membeli banyak Smartphone untuk tes, akan lebih hemat jika kita mengkoleksi Smartphone via Genymotion 🙂
12. Start and Finish
Salah satu momen yang paling menyenangkan dalam Android development adalah ketika kita akan membuat projek baru dan ketika kita berhasil menyelesaikannya dengan baik. Ketika membuat project baru rasanya seperti dipersilakan untuk membuat gambar di atas kanvas baru dengan cat air yang baru (berlebihan sepertinya hahaha..), n ketika mulai menggambar kita mempelajari beberapa hal yang baru atau mungkin menyempurnakan hal-hal yang sudah kita ketahui. And ketika gambar ini telah selesai… “aaahh i did it… :)” hehehe.
13. Bonus point
And satu hal lagi yang truly personal experience adalah ketika ada banyak bug n modul yang harus diberesin tapi ngga bisa konsen ‘coz someone duduk di deket meja.. efeknya harus begadang sampe malem beresin kodingan di rumah *baru bisa konsen di rumah T T hahahaha.
And that’s some random stuff tentang 12 hal yang biasanya dialami oleh Android developer. Sekali lagi ini hanya sekedar personal experience saja yang dirasa dialami juga oleh teman-teman yang lain hehe.
Thanx for reading 🙂
Ane tambahin gan tapi ntar tulis di update post ente yah hhee,,
1. Uget2 kabel chargeran yang di konekin ke PC gan. karena biasanya kalo debug pake hp langsung lebih keliatan hasilnya tapi karena sering run > test, run > test, pegang hp, simpen hp, koding, tes, pegang hp dn gt terus2n. alhasil lama2 socket chargeran jadi kendor dan jadi terdetek UNKNOWN malahan kadang tidak terdetek sama sekali oleh IDE.
2. liatin logcat warna merah berjalan cepet banget kalo gk pake filter,
3. graddle error ketika negdit atau nambahin library.
4. dibegoin autocomplit (alt+enter) ketika kita gk tau apa yang harus dilakuin, hasilnya malah bulak-balik aja tuh kodingan.
5. komenin (// atau /*) kode yang pernah berhasil working kemudian nambah kode baru yang mau kita coba.
6. coding 10% browsing 90% hhaaaa..
7. ukuran file yang tiba2 gede ketika nambahin library baru.
8. refactor…… oh ilove it.
Sekian ggan, sebeneya masih banyak tapi tar komen ane malah lebih panjang dari post utama.
SukaSuka